#luka modric pensiun
Explore tagged Tumblr posts
Text
https://youtube.com/@BERITA-OLAHRAGA?si=LVTX0nwqRt77ei9e
Harry Kane catat rekor baru🔥 Tony Kross Luka Modric tidak jadi starter - BERITA OLAHRGA
#toni kroos#toni kroos goals#toni kroos 2023#toni kroos interview#toni kroos shoes#toni kroos real madrid#luka modric#luka modric pensiun#luka modric interview#luka modric 2023#luka modric trivela#harry kane#harry kane goal#harry kane vs augsburg#harry kane bayern munich goals#harry kane goal bayern#harry kane bayern munich#harry kane debut#bayern munchen#bayern munchen vs#bayern munchen tadi malam#bayern muenchen vs freiburg#bayern muenchen juara bundesliga 2023
2 notes
·
View notes
Text
https://infomainbola.info/?p=106811&preview=true
info main bola Menolak Pensiun! Luka Modric Masih Punya Ambisi Bela Timnas Kroasia
Luka Modric menegaskan bahwa ia tidak akan pensiun setelah Kroasia berada di ambang eliminasi di Euro 2024 setelah hanya mampu bermain imbang dengan Italia.
0 notes
Text
Melatih para pemain Real Madrid era Cristiano Ronaldo, Gareth Bale, Luka Modric, Sergio Ramos, hingga Toni Kroos adalah sebuah pencapaian tersendiri bagi Zinedine Zidane dan bisa ia banggakan saat nanti ia memutuskan pensiun sebagai seorang pelatih.
- Follow juga kami di :
Instagram : @ekingsnews
Facebook : ekingsnews
0 notes
Text
Carlo Ancelotti Bahas Perpanjangan Kontrak Untuk Luka Modric Di Real Madrid
Luka Modric sampai saat ini belum menunjukkan tanda-tanda akan memperpanjang kontraknya bersama Real Madrid. Keadaan tersebut membuat pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti khawatir. Meskipun begitu , Ancelotti yakin bahwa Modric akan memperpanjang kontraknya di Santiago Bernabeu.
"Modric telah menjadi salah satu pemain penting untuk Real Madrid. Sama seperti beberapa pemain lainnya, Ia berhak untuk menentukan langkah selanjutnya" Ucap Ancelotti.
"Hingga saat ini, Kami sudah mencoba untuk meyakini dirinya untuk menandatangani kontrak baru dan pensiun bersama Real Madrid." Tambahnya.
Sebelumnya, Ia ingin memfokuskan perhatiannya bersama Kroasia di Piala Dunia 2022. Dan setelah turname berakhir, Real Madrid baru melakukan pembicaraan lebih lanjut mengenai kontraknya.
Modric yang kini sudah berusia 37 tahun belum menunjukkan tanda-tanda penurunan performa. Bahkan beberapa waktu lalu ia menegaskan masih ingin bermain bersama Timnas Kroasia setidaknya hingga UEFA Nations League.
Baca Juga : Argentina Juara Dunia, Satu Negara Rayakan Libur Nasional
0 notes
Text
Carlo Ancelotti: Juventus? Luka Modric Bakal Pensiun di Real Madrid
Manajer Real Madrid, Carlo Ancelotti mengomentari rumor Luka Modric pindah ke Juventus. source https://www.bola.net/spanyol/carlo-ancelotti-juventus-luka-modric-bakal-pensiun-di-real-madrid-a57756.html
0 notes
Link
Sosok Luka Modric yang bermain membela Real Madrid meski sudah tidak muda lagi, berencana untuk pensiun setelah musim.ini berakhir. Akan tetapi, permainannya di Liga Spanyol memang sudah tidak terlihat lagi dan membuat dirinya ingin menyerahkan semua keputusan kepada pihak klub.
0 notes
Link
SPONSORQQ - Luka Modric mengaku ingin pensiun di Real Madrid. Namun, ia menyerahkan semua keputusan kepada klub.
Modric datang ke Santiago Bernabeu dari Tottenham pada tahun 2012. Modric kemudian menjelma menjadi sosok yang tidak tergantikan di lini tengah Madrid.
Gelandang Kroasia ini sudah membuat lebih dari 300 penampilan untuk Madrid. Ia berhasil membantu timnya memenangi satu gelar La Liga dan Copa del Rey, serta empat Liga Champions.
Kontrak Modric bersama Los Blancos akan berakhir pada musim panas tahun depan. Bukan tidak mungkin sang pemain akan dilepas Madrid dalam waktu dekat untuk peremajaan skuad.
Pensiun di Real Madrid
Modric mengaku masih sanggup bermain di level tertinggi selama beberapa tahun lagi. Karena itu, ia berharap bisa mengakhiri karier bermainnya di klub.
"Saya yakin saya bisa bermain di level tinggi selama dua tahun lagi," ungkap Modric kepada La Gazzetta dello Sport.
"Saya ingin bisa mengakhiri karier saya di Real Madrid, tapi itu juga tergantung pada klub."
Rumor ke Milan
Modric sempat dikaitkan dengan kepindahan ke AC Milan beberapa waktu lalu. Tapi, Modric merasa situasinya di Real Madrid saat ini baik-baik saja.
"AC Milan? Ketika Anda tiba di Real Madrid, sulit untuk berpikir untuk pergi ke tempat lain," lanjutnya.
"Jika situasi tidak berjalan baik di Madrid, saya akan melihat diri saya di Serie A."
Sering Kontak
Mantan pemain Tottenham ini mengungkapkan bahwa dirinya tetap berhubungan dengan para pemain yang bermain di Serie A. Salah satunya adalah Marcelo Brozovic yang bermain di Inter Milan.
"Saya memiliki grup WhatsApp dengan rekan senegara saya dan saya selalu berbicara dengan Brozovic, dengan Badelj dan dengan Pasalic yang tangguh dan akhirnya menemukan klub yang tepat," kata Modric.
Pemain Favorit
Modric juga mengungkapkan pemain favoritnya yang bermain di Serie A. Salah satunya adalah Francesco Totti.
"Pemain favorit saya? Saya selalu menyukai pemain bergaya. Totti, Del Piero, Pirlo," ujarnya.
"Sekarang ada pemain-pemain muda yang menjanjikan, di atas segalanya Zaniolo, bakat murni. Juga, Sensi sangat menarik, lalu saya suka Insigne, Papu Gomez, Ribery dan Bennacer.”
#bandar bola terbesar#prediksi pertandingan bola#jadwal pertandingan sepak bola#berita bola#agen bola terpercaya
0 notes
Text
Modric Sebut Target Pensiun Di Madrid Sangat Sulit
Modric Sebut Target Pensiun Di Madrid Sangat Sulit - Gelandang Luka Modric menyebut jika pensiun di Real Madrid adalah target yang ideal bagi karir yang dijalani. Namun, Modric menyadari jika pensiun di Madrid akan cukup sulit untuk digapai. (Bandar casino online)
Modric bergabung dengan Madrid sejak tahun 2012 yang lalu. Sebelumnya, pemain berusia 33 tahun tersebut bermain apik untuk Tottenham. Modric pun menjadi figur yang sangat penting bagi Madrid.
Banyak gelar juara yang sudah diberikan oleh Modric untuk El Real. Terakhir, pemain asa Kroasia tersebut memberikan gelar juara di Piala Dunia Antarklub 2018. Ini adalah gelar ketiga beruntun yang diraih oleh Madrid.
Luka Modric mengakui jika akhir yang ideal baginya adalah bermain di Real Madrid. Tapi, dia juga menyadari bahwa untuk tetap bermain di Madrid, dia harus menjaga agar tetap ada di level atas. Hal ini akan sulit menyusul usianya yang semakin menua.
"Target pribadi dan harapan terbesar saya tentu saja adalah menyelesaikan karir di Real Madrid. Itu akan menjadi skenario yang ideal," ucap Modric dikutip dari Goal Internacional.
"Tapi, untuk bisa mencapai target tersebut, saya harus tetap mampu bermain di level paling atas, di level tertinggi. Itu tidak akan mudah," sambung pemain yang bersinar saat membela klub Dinamo Zagreb tersebut.
Modric masih punya kontrak hingga beberapa tahun ke depan Real Madrid. Namun, dalam beberapa waktu lalu, namanya disebut masuk dalam daftar belanja Inter Milan. Modric pun disebut tertarik menyusul jejak Cristiano Ronaldo ke Juventus.
Luka Modric kini sudah tidak lagi muda, 33 tahun. Banyak yang berpendapat jika saat ini adalah waktu yang ideal bagi Modric pensiun dari Timnas Kroasia. Apalagi, dia baru saja membawa Vanetri melaju ke final Piala Dunia 2018 yang lalu. Prestasi terbaik dalam sejarah Kroasia.
0 notes
Text
PREDIKSI Kroasia Vs Inggris: Tuan Rumah Hadapi Masa Transisi Sulit
Liputanviral-Kroasia akan menghadapi Inggris dalam pertandingan Grup 4 Liga A kompetisi UEFA Nations League, Sabtu (13/10/2018). Mampukah finalis Piala Dunia 2018 meraih kemenangan di pertandingan ini? Simak prediksi dari SepakBola.com berikut. Di kubu tim tuan rumah, duo pemain Inter Milan, Sime Vrsaljko dan Marcelo Brozovic telah ditarik dari skuat untuk menghadapi Inggris karena mengalami cedera. Lovre Kalinic dan Borna Barisic juga dikesampingkan dari skuat Kroasia. Vrsaljko, Kalinic, dan Brozovic biasanya akan menjadi starter di pertandingan ini, dan pelatih Zlatko Dalic akan dipusingkan dengan susunan timnya sebelum pertemuan mereka dengan Inggris. Danijel Subasic sudah pensiun setelah Piala Dunia 2018 dan dengan Kalinic yang tidak tersedia, Kroasia akan memiliki tiga kiper yang kurang berpengalaman di skuat mereka. Namun kabar baiknya, Kroasia setidaknya terbantu oleh kembalinya Dejan Lovren dan Ante Rebic, yang memutuskan untuk membela negara mereka. Penyerang Mario Mandzukic pensiun dari sepak bola internasional setelah Piala Dunia 2018, dan itu membuat Kroasia perlu menemukan striker yang mampu memimpin lini depan tim. Ivan Santini terpilih untuk menjalani peran itu di pertandingan sebelumnya melawan Spanyol, tetapi Andrej Kramaric akan berharap bisa mendapatkan kesempatan kali ini. Di kubu Inggris, Luke Shaw dan James Tarkowski telah ditarik dari skuat The Three Lions karena mengalami cedera, dan mereka digantikan oleh Ben Chilwell dan Lewis Dunk. Raheem Sterling melewatkan beberapa pertandingan internasional terakhir karena cedera tetapi ia berada dalam kondisi baik saat ini dan bisa tampil melawan Kroasia. Pemain muda Harry Winks memiliki peluang besar untuk tampil bersama Inggris untuk pertama kalinya selama lebih dari satu tahun terakhir. Sementara itu, Joe Gomez telah berada dalam performa bagus untuk Liverpool musim ini dan akan menyaingi Kyle Walker untuk mendapatkan tempat di lini belakang. PEMAIN KUNCI Luka Modric Dengan banyaknya pemain yang memilih untuk pensiun dari tim nasional Kroasia setelah kesuksesan mereka di Piala Dunia 2018, Dalic kesulitan untuk membentuk kembali timnya. Beruntung Luka Modric masih berada di timnya, dan setidaknya kestabilan di skuat masih bisa terjaga. Tahun ini merupakan tahun yang indah bagi Modric. Ia mendapatkan penghargaan individu yang bergengsi dari UEFA dan FIFA, setelah meraih sukses di level klub dan negaranya. Namun masih banyak yang menganggap dirinya kurang layak untuk mendapatkan penghargaan itu, dan ini adalah kesempatan baginya untuk membuktikan kualitas yang ia miliki. Raheem Sterling Tim nasional Inggris masih berusaha untuk menjaga kestabilan mereka setelah tampil lumayan bagus di turnamen Piala Dunia 2018. Pelatih Gareth Southgate mempertahankan sebagian besar pemain kuncinya, dan untuk kali ini ia bisa kembali memanggil Sterling. Pemain gesit ini telah tampil bagus bersama Manchester City di kompetisi Premier League. Dari tujuh pertandingan yang ia jalani bersama Manchester City di Premier League musim ini, Sterling telah mencetak empat gol dan dua assist. Performa bagusnya di pertandingan ini pun patut untuk dinantikan. PREDIKSI SUSUNAN PEMAIN Kroasia XI: Livakovic; Pivaric, Vida, Lovren, Jedvaj; Perisic, Rakitic, Kovacic, Modric, Rebic; Santini. Inggris XI; Pickford; Gomez, Stones, Maguire; Trippier, Winks, Henderson, Barkley, Rose; Kane, Sterling. PREDIKSI Ini akan menjadi pertarungan yang sengit antara Kroasia dan Inggris. Kedua tim memiliki skuat yang dipenuhi nama besar, dan tim yang berhasil memanfaatkan peluang mereka di pertahanan lawan akan menjadi pihak yang tersenyum di akhir pertandingan. Prediksi skor: Kroasia 0-2 Inggris Read the full article
0 notes
Photo
Luka Modric Akui Ingin Bisa Pensiun di Real Madrid http://ift.tt/2p1eTrL
0 notes
Text
Mourinho: Dunia Sepak Bola Akan Sangat Sedih saat Luka Modric Pensiun
Jose Mourinho memuji gelandang Real Madrid Luka Modric. Dia mengatakan dunia sepak bola akan sangat sedih saat gelandang Kroasia tersebut memutuskan pensiun. source https://www.bola.net/spanyol/mourinho-dunia-sepak-bola-akan-sangat-sedih-saat-luka-modric-pensiun-677780.html
0 notes
Text
Dimiliki Oleh Pemain Bertahan
Pada tanggal dua puluh bulan September tahun dua ribu enam belas, Yaya Toure mengumumkan kepada berita bola bahwa dirinya akan pensiun dari kancah pesepakbolaan internasional dan tidak akan membela tim nasional Pantai Gading lagi. Langkah seperti ini kerap diambil oleh pemain sepakbola yang telah berusia cukup tua, apalagi Yaya Toure saat itu usianya sudah mencapai tiga puluh tiga tahun jadi ia akan memberikan kesempatan kepada para pesepakbola muda negaranya tersebut untuk berkembang. Hal serupa juga dilakukan pendahulunya, Didier Drogba yang merupakan mantan kapten Sang Gajah tak terkecuali manchester city.
Setelah membahas mengenai perjalanan karir sepakbolanya di kancah internasional bersama tim nasional Pantai Gading, sekarang kita akan beranjak ke gaya permainan mengolah si kulit bundar yang dimiliki oleh pemain sepakbola kelahiran tiga belas bulan Mei tahun seribu sembilan ratus delapan puluh tiga yang satu ini. Sebagai seorang mantan pemain bertahan berita bola indonesia, Yaya Toure lebih sering bermain pada posisi bek tengah atau juga gelandang yang daerah kekuasaanya terletak pada tengah lapangan hijau dan sering sekali berganti peran dari menyerang ke bertahan sepanjang pertandingan menyerupai nama angkot tersebut.
Yaya Toure adalah seorang gelandang tengah yang sangat lengkap dan juga fleksibel dimana pemain sepakbola yang pernah membela AS Monaco, Olympiacos, Barcelona, dan Manchester City ini mampu bermain pada beberapa posisi berita sepak bola indonesia yang berbeda sebagai gelandang. Tidak hanya sampai disitu saja namun Yaya Toure juga sering sekali digadang - gadang sebagai salah satu gelandang tengah terbaik didunia, sejajar dengan Andres Iniesta, Xavi, Luka Modric, dan lain - lain yang kebetulan semuanya bermain di La Liga Spanyol dimana Yaya Toure pernah memperkuat Barcelona dulu.
Kekuatan utama dari seorang Yaya Toure disini adalah teknik mengoper bolanya yang jauh, visi atau pandangan mengenai kesempatan emas, dan juga kemampuan serta kekuatan fisiknya yang besar mengingat ia memiliki tinggi tubuh menjulang seratus delapan puluh sembilan sentimeter. Semua karakteristik ini sangatlah patut dimiliki oleh seorang gelandang mengingat mereka menjadi jenderal lapangan tengah yang mengatur alur berjalannya si kulit bundar diatas lapangan hijau. Inilah sebab mengapa tim nasional Spanyol sering sekali memainkan formasi empat lima satu dengan lima orang gelandang ditengah.
Tidak hanya sampai disitu saja, karena Yaya Toure juga memiliki teknik pengendalian dan pengolahan si kulit bundar diatas lapangan hijau yang baik walaupun disaat yang bersamaan ia juga mampu bermain secara defensif dengan memblokir serangan yang dilancarkan oleh lawannya dan menghancurkan barisan serangan musuh. Selain itu, pemain sepakbola yang mengenakan nomor punggung dua puluh empat di Manchester City ini juga mampu merebut penguasaan bola dari kaki lawan melalui kemampuan tekel atau slidingnya yang teramat kuat, sebuah karakteristik yang biasanya dimiliki oleh pemain bertahan.
0 notes
Text
Come un abraacio noi, e ancora non ci basta. Minggu dinihari bisa menjadi pelengkap bagi syair ini. Bisa. Quando fischia l’inizio, inizia quel sogno che sei. Saat pertandingan dimulai, semua Juventini berharap kutukan final berupa 6 kali kegagalan akan patah, menunjukkan bahwa Juventus bisa berbicara banyak di Eropa.
Juventus memang mendominasi Italia dalam enam tahun terakhir, 6 scudetto dan 3 Coppa Italia. Namun jika berbicara Liga Champions yang menjadi target tertinggi mereka saat ini, Juventus masih belum memiliki wajah yang garang, setidaknya di hadapan klub-klub kandidat juara seperti Real Madrid, Barcelona, Bayern Munich, atau bahkan Paris Saint-Germain.
Kesebelasan-kesebelasan di atas memiliki pemain terbaik, dan terus mendatangkan pemain terbaik lainnya untuk meningkatkan kualitas tim. Sedangkan Juventus, dalam perjalanannya meraih”Big Ear”, selalu kehilangan pemain terbaiknya. Tambal sulam dilakukan tapi tidak bisa dikatakan improvement.
Usai menjadi runner-up UCL 2015, Juve kehilangan Carlos Tevez, Andrea Pirlo, dan Arturo Vidal. Setahun berselang giliran Paul Pogba dan Alvaro Morata yang hengkang. Skuad Bianconeri memang ditambal dengan kehadiran Dybala, Mandzukic, Khedira, Cuadrado, dan Alex Sandro pada 2016, tapi langkah mereka di UCL hanya sampai fase 16 besar.
Musim panas 2016, transfer untuk ambisi UCL tampak cukup menjanjikan ketika pemain-pemain seperti Dani Alves, Miralem Pjanic, hingga Gonzalo Higuain bisa didatangkan. Namun skuat Juventus tentunya akan lebih mengerikan lagi jika Pogba masih menjadi bagian dari skuat Juventus musim ini.
Meskipun begitu, pada akhirnya filosofi klub tetaplah yang utama bagi La Vecchia Signora, Juventus telah melepas Pogba sebagai bukti keteguhan mereka memegang tradisi. Mereka tinggal membuktikan diri bahwa tanpa Pogba, Juventus tetap bisa mendapatkan scudetto dan atau bisa menjuarai UCL. Karena jika sampai gagal di Eropa (lagi), bisa jadi keputusan melepas para pemain terbaiknya akan menjadi keputusan yang kurang tepat, yang bisa disesali di kemudian hari.
Benar saja, bersama klub “aslinya” Manchester United, Pogba meraih trofi Europa League dengan mengandaskan Ajax Amsterdam. Sementara bagi Juve, sekali lagi, filosofi mereka harus dibayar dengan kegagalan ketujuh di final paling prestisius di Eropa. Jelas filosofi Juve menjadi faktor yang penting dibalik sembilan final Bianconeri.
Di 1985, saat pertama Bianconeri merebut titel raja Eropa, terjadi tragedi yang tidak akan pernah dilupakan; Tragedi Heysel. Melawan Liverpool di Stadion Heysel, Belgia, tembok pembatas antara Juventini dan Kops rubuh, menewaskan 39 suporter Juve dan berujung pada larangan bermain bagi klub Inggris di UCL selama 5 tahun. Roberto Battega mengatakan gelar 1985 tidak pernah dianggap sebagai kemenangan sejati.
Michel Platini yang mencetak gol penentu kemenangan Juve memang bukan produk asli Juve melainkan didatangkan dari Saint-Etienne. 5 tahun berseragam hitam putih sebelum pensiun, Platini mendeklarasikan ini di pertandingan terakhirnya;
“I played for Nancy because it was my hometown club and the best in Lorraine, for Saint-Étienne because it was the best team in France, and for Juventus because it is the best team in the world! – Michel Platini”
Sebelas tahun kemudian, Olimpico, Roma menjadi saksi kemenangan “pertama” Juve di kancah Eropa. Final UCL 1996 mempertemukan Bianconeri dengan Ajax Amsterdam, juara bertahan UCL tahun sebelumnya dihempaskan Juve dengan skor akhir 5-4 di babak adu penalti setelah imbang 1-1.
Gol pembuka Juve dicetak Fabrizio Ravanelli di menit 13, Ajax membalas melalui Jari Litmanen menjelang turun minum. Di adu penalti, Ciro Ferrara, Gianluca Pessotto, Michele Padovano, dan Vladimir Jugovic mengunci gelar asli pertama bagi Bianconeri. Pesta sebagai peringatan 99 tahun Juventus. Hanya Ferrara dan Pessotto yang menjadi bagian dari Bianconeri untuk waktu lama.
Setelah itu, La Vecchia Signora melaju dalam 4 final lagi; 1997, 1998, 2003, dan 2015. Keempatnya kalah. Borussia Dortmund merusak ulangtahun keseratus Juve, selanjutnya Juve kembali gagal di final UCL ketiga beruntun mereka, kali ini di tangan Real Madrid. Juventus menutup dekade 1990 dengan catatan 1 gelar UCL, 2 UEFA Cups, UEFA Super Cups, dan Intercontinental Cups dalam lemari.
Sementara di level domestik, 3 scudetto dan 2 Coppa Italia menegaskan status Juve sebagai salah satu team to feared di sepakbola Eropa. Beralih ke dekade millenium, masih dibawah komando Marcello Lippi, Juve menambah dua gelar scudetto, 2 Coppa Italia, dan satu final UCL. Old Trafford, 2003, menjadi final UCL pertama Juve sejak 1998 dan lawannya adalah seteru domestik, AC Milan.
Kembali menjalani adu penalti, algojo Bianconeri adalah David Trezeguet, Alessandro Birindelli, Pablo Zalayeta, Paolo Montero, dan Alex Del Piero. Hanya dengan Birindelli dan Alex yang sukses, Juve harus merelakan UCL melayang ke Milan. Marcello Lippi mengambil alih kemudi Gli Azzuri setahun kemudian sementara Juve terjerembab Calciopoli.
2008/2009 menjadi awal Juve kembali ke panggung Eropa, tapi tidak sampai pada 2014/2015 mereka kembali dianggap pesaing untuk UCL. Melaju ke final di Berlin dengan catatan 7 menang, 3 imbang, dan 2 kalah, lawan yang dihadapi adalah Barcelona. Yah, melawan Barcelona, Juve menunjukkan permainan menawan di babak pertama, hanya tertinggal oleh gol cepat Ivan Rakitic.
Menyamakan kedudukan lewat Alvaro Morata di menit 55, Juve harus gigit jari setelah kembali tertinggal di menit 68. Luis Suarez menyegel titel kelima Barca di injury time. Dari final ini terlihat bagaimana jinx babak kedua menghantui Juve, terutama saat mereka dalam posisi tertinggal. Meski masih bisa dimaklumi karena itu langkah pertama Juve ke final Eropa dalam 12 tahun.
Di 2017, Juve masih merajai kompetisi domestik dengan membuat #LE6END, dan secara impresif kembali melaju ke final UCL dengan catatan mentereng; tanpa kalah dan menyandang status sebagai tim dengan pertahanan terbaik di UCL. Lebih-lebih, mereka menyingkirkan Porto, Barcelona, dan AS Monaco dalam road to final. Apapun finalnya, Dove tu arriverai, sarà la storia di tutti noi.
Lawannya pun tak kalah mentereng, juara bertahan Real Madrid yang mengincar rekor back-to-back juara UCL sekaligus penyandang gelar tim dengan serangan terbaik musim ini. Perang antara pedang dan tameng di Cardiff. Siapapun mengira pertandingan akan berjalan seru.
Benar saja, jual beli serangan terjadi di babak pertama. Bianconeri mencatat 8 peluang di babak pertama, hanya saja Keylor Navas di bawah mistar Madrid tampil memukau. Gol spektakuler Mario Mandzukic di menit 27 menyamakan kedudukan setelah CR7 membobol gawang Gigi Buffon di menit 20.
Babak pertama 1-1. Sesuai yang diharapkan dari pedang dan tameng. Di babak kedua tempo sedikit menurun, dan disinilah kesalahan fatal La Vecchia Signora, mereka membiarkan Real Madrid mengendalikan permainan yang berujung pada gol kedua Madrid oleh tendangan jarak jauh Casemiro menit 61. Gol ini membuyarkan konsentrasi pemain Juve sehingga 3 menit kemudian, kerjasama Luka Modric dan CR7 membanting Bianconeri ke tanah.
3-1 dengan 22 menit tersisa. Aku masih menyimpan asa jujur saja, karena setelah menjadi saksi Istanbul 2005, tidak ada yang tidak mungkin. Sayangnya, pemain Juve sangat-sangat underperformed di babak kedua seiring tertinggal dua gol. Mental yang membuat mereka memenangi Coppa Italia setelah dihajar AS Roma tidak tampak, justru banjir kartu kuning untuk anak-anak Turin.
Miralem Pjanic dan Alex Sandro masing-masing satu, sementara Juan Cuadrado harus keluar setelah hanya 18 menit di lapangan. Dengan 10 pemain melawan Real Madrid, tidak ada yang bisa dilakukan kecuali mencegah kebobolan lebih banyak. Sialnya, Madrid justru menambah gol penyegel lewat Sergio Ascencio di injury time. Cerita 2015 terulang, hanya lebih pahit.
Penampilan Juve di babak kedua memang sangat mengecewakan. Terbawa arus permainan Madrid, gagal bereaksi atas gol Casemiro menjadi faktor penentu di laga final ini. 4 gol yang bersarang di gawang Gigi Buffon juga adalah yang terbanyak di satu pertandingan musim ini, sebelumnya maksimal hanya 3 gol yang harus dipungut Gigi dalam satu pertandingan.
Membicarakan Gigi, berarti membicarakan kegagalan (lagi) untuk meraih Big Ear. 3 kali final dan 3 kali kalah. Mengingat Gigi sendiri sudah 39 tahun, mungkin untuk selamanya dia tidak akan merasakan mengangkat satu-satunya trofi major yang belum didapatkan di level klub. Gigi sendiri menyatakan akan pensiun dua-tiga tahun lagi, dan meski semua Juventini berharap dia akhirnya bisa mewujudkan impiannya, mari hanya menyilangkan jari dan berharap yang terbaik.
Sementara untuk Juve, ini adalah kegagalan ketujuh kali. Dari sembilan final, hanya dua kali juara. Hanya saja tidak seperti final 2003 atau 2015 dimana mereka kalah dengan terhormat, kali ini aku harus bilang kami layak kalah. Malam ini bukan Juve yang berada di level terbaiknya. Madrid layak menang dan menulis sejarah lewat DuoDecima dan menjadi tim back-to-back champions di UCL.
Menang tanpa arogansi, kalah tanpa mencaci. Juve per sempre sarà. #FinoAllaFine
All images used is credited to it’s respective owners
Menang tanpa arogansi, kalah tanpa mencaci #FinoAllaFine Come un abraacio noi, e ancora non ci basta. Minggu dinihari bisa menjadi pelengkap bagi syair ini.
0 notes
Text
Mimpi Luka Modric: Terus Main di Real Madrid Sampai Pensiun
Luka Modric berharap untuk bisa terus bertahan di Real Madrid dan jika memungkinkan, ia ingin menutup karirnya di Santiago Bernabeu. source https://www.bola.net/spanyol/mimpi-luka-modric-terus-main-di-real-madrid-sampai-pensiun-1d9751.html
0 notes